TEMPO.CO, Jakarta - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat rencana penerbitan surat utang senilai Rp 45,27 triliun dari 39 perusahaan. Dari nilai itu, golongan BUMN mendominasi nilai emisi sebesar Rp 23,13 triliun dari 16 perusahaan.
Mengacu pada data Pefindo per 15 April 2021, jenis penawaran umum berkelanjutan (PUB) baru mendominasi dengan rencana emisi Rp 16,33 triliun. Diikuti oleh jenis obligasi Rp 7,32 triliun dan rencana PUB (tahap II dan selanjutnya) Rp 6,5 triliun.
Selanjutnya, berturut-turut jenis medium term notes (MTN) dengan rencana emisi Rp 4,57 triliun, sukuk Rp 7,9 triliun, sekuritisasi Rp 2,35 triliun, dan surat berharga komersial Rp 300 miliar.
Jika dilihat jenis institusi dan besaran nilai emisi, BUMN dan entitas anaknya memiliki rencana emisi lebih besar yakni senilai Rp 23,13 triliun dari 16 perusahaan. Sementara itu kategori non-BUMN memiliki rencana emisi senilai Rp 22,14 triliun dari 23 perusahaan dengan.
Dengan begitu, secara jumlah perusahaan non-BUMN lebih banyak, tetapi secara nilai emisi mandat penerbitan perusahaan BUMN lebih besar. Kemudian, jika dilihat berdasarkan sektor, industri pembiayaan memiliki rencana emisi terbesar yakni Rp 6,3 triliun dari 3 perusahaan, diikuti multifinance dengan rencana emisi Rp 5,8 triliun dari 4 perusahaan.